BIOLOGI: Hubungan Bunga 'PUKUL EMPAT' dan GERAK TUMBUHAN
Bunga pukul empat(Dalam bahasa Inggris bunga ini disebut Four o’clock plant) berasal dari Amerika Selatan, mempunyai ketinggian tanaman sekitar 60-80 cm. Bunga pukul empat merupakan tanaman hias, pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga Bunga pukul empat termasuk dalam suku kampah – kampahan.. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak bercabang-cabang. Ciri fisik bunga ini adalah berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm – 11 cm, lebar 8 mm – 7 cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 6 mm – 6 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur dan bila sudah tua di dalamnya terdapat zar tepung yang mengandung lemak dan dapat dibuat bedak. Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, bentuk bulat memanjang, panjang 7 cm – 9 cm dengan diameter 2 cm – 5 cm, isi umbi berwarna putih.
Di Indonesia hampir ditanam dimana-mana sehingga mudah dijumpai karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan iklim tropik, dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar antara 26 – 30° C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 – 7. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pagar pembatas rumah. Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik air yang mempunyai rasa manis.
Bunga pukul empat berbentuk terompet, dengan banyak macam warna, antara lain: merah, putih, jingga, kuning, kombinasi/belang- belang. Mekar di waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar.
Klasifikasi Bunga PUKUL EMPAT dalam ilmu Biologi adalah sebagai berikut:
· Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
· Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh)
· Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan yang menghasilkan biji)
· Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan yang mampu berbunga)
· Kelas : Magnoliopsida (memiliki keping dua atau dikotil)
· Sub Kelas : Hamamelidae
· Ordo: Caryophyllales
· Famili : Nyctaginaceae
· Genus : Mirabilis
· Spesies : Mirabilis jalapa L.
2. PENYEBAB PENAMAAN DAN NAMA INISIAL DI DAERAH
Dinamakan bunga ashar atau asar dan kembang pukul empat lantaran kebiasaan bunga ini yang mekar pada sore hari sekitar pukul empat sehingga pada jaman dulu masyarakat Lampung menggunakannya sebagai pertanda masuknya waktu sholat Ashar. Karena itu bunga ashar atau kembang pukul empat sering ditanam di pekarang atau di depan surau. Tumbuhan hias ini sering disebut juga sebagai kederat, segerat, tegerat (Jawa), noja (Bali), pukul ampa (Minahasa), bunga tete apa, bunga-bunga parangghi (Makasar), bunga-bunga parengki (Bugis), lore laka (Timor), kupa oras (Ambon), Cako rana (Ternate), kembang asar (Lampung), kembang pagi sore, kempang pukul empat, bunga waktu kecil (Melayu).kembang pagi sore, bunga waktu kecil (Sumatra); dan Zi Mo li (China).
3. PEMANFAATAN BUNGA PUKUL EMPAT
Salah satu manfaat bunga ashar adalah sebagai tanaman obat. Beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain daun Mirabilis jalapa yang berkhasiat sebagai obat bisul dan akarnya yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit dan bengkak sertaanti-inflamasi dan berdifat diuretic atau mempercepat pembentukan urin.
4. DESKRIPSI BAGIAN BAGIAN BUNGA ‘PUKUL EMPAT’
a. DAUN (FOLIUM)
Daun Mirabilis jalapa L termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer),letaknya berhadapan. Termasuk daun majemuk menyirip genap.
– Bangun Daun (Circumcriptio)
Mirabilis jalapa L memiliki bangun daun atau bentuk daun yaitu banguns egitiga (triangularis), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya.
– Pangkal Daun (Baifolii)
Bentuk pangkal daun pada Mirabilis jalapa L yaitu rompang atau rata(truncatus), ini terdapat pada bangun segitiga, delta, dan tombak.
– Susunan Tulang Daun (Nervatio Atau Venatio)
Susunan tulang daun pada tanaman Mirabilis jalapa L yaitu susunannya menyirip (penninervis), daun yang seperti ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan pangkal daun.Dari ibu tulang ini ke samping keluar cabang-cabang seperti mengingatkan kita pada susunan sirip pada ikan.
– Ujung Daun (APEX FOLII)
Ujung daun pada Mirabilis jalapa L yaitu meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daunnya nampak sempit panjang dan runcing. Daging Daun (INTERVENIUM)
Daging daun pada Mirabilis jalapa L, daging daunnya tipis seperti selaput
(membranaceus). Sifat lainnya pada daun adalah warnanya yaitu hijau, dan
permukaannya gundul (glaber).
-Tata Letak Daun (PHYLLOTAXIS ATAU DISPOSITIO FOLIORUM)
Tata letak daun pada batang pada tanaman Mirabilis jalapa L, yaitu berhadapan bersilangan (opposite decussata).
Daun Mirabilis jalapa L termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer),letaknya berhadapan. Termasuk daun majemuk menyirip genap.
– Bangun Daun (Circumcriptio)
Mirabilis jalapa L memiliki bangun daun atau bentuk daun yaitu banguns egitiga (triangularis), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya.
– Pangkal Daun (Baifolii)
Bentuk pangkal daun pada Mirabilis jalapa L yaitu rompang atau rata(truncatus), ini terdapat pada bangun segitiga, delta, dan tombak.
– Susunan Tulang Daun (Nervatio Atau Venatio)
Susunan tulang daun pada tanaman Mirabilis jalapa L yaitu susunannya menyirip (penninervis), daun yang seperti ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan pangkal daun.Dari ibu tulang ini ke samping keluar cabang-cabang seperti mengingatkan kita pada susunan sirip pada ikan.
– Ujung Daun (APEX FOLII)
Ujung daun pada Mirabilis jalapa L yaitu meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daunnya nampak sempit panjang dan runcing. Daging Daun (INTERVENIUM)
Daging daun pada Mirabilis jalapa L, daging daunnya tipis seperti selaput
(membranaceus). Sifat lainnya pada daun adalah warnanya yaitu hijau, dan
permukaannya gundul (glaber).
-Tata Letak Daun (PHYLLOTAXIS ATAU DISPOSITIO FOLIORUM)
Tata letak daun pada batang pada tanaman Mirabilis jalapa L, yaitu berhadapan bersilangan (opposite decussata).
b. BATANG (CAULIS)
Batang pada Mirabilis jalapa L merupakan batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dana berair.
– Bentuk Batang
Bentuk batang pada Mirbilis jalapa L yaitu bulat (teres)
-Arah Tumbuh Batang
Arah tumbuh batang pada Mirabilis jalapa L yaitu tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus keatas.
Batang pada Mirabilis jalapa L merupakan batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dana berair.
– Bentuk Batang
Bentuk batang pada Mirbilis jalapa L yaitu bulat (teres)
-Arah Tumbuh Batang
Arah tumbuh batang pada Mirabilis jalapa L yaitu tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus keatas.
c. AKAR (RADIX)
Sistem perakaran pada Mirabilis jalapa L merupakan sistem akar tunggal, yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokokyang bercabang cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Warnanya berwarna putih.
Sistem perakaran pada Mirabilis jalapa L merupakan sistem akar tunggal, yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokokyang bercabang cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Warnanya berwarna putih.
5. HUBUNGAN DENGAN GERAK TUMBUHAN
Gerak Mekarnya bunga PUKUL EMPAT disebabkan oleh rangsangan dari luar sehingga diklasifikasikan ke dalam contoh gerak ESIONOM. Terjadi ketika sore hari sekitar pukul 3-6 sore akibat rangsangan cahaya matahari. Respon mekarnya pun tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya. Dan hanya bunganya saja yang mekar(dikatakan bergerak) sementara bagian bunga yang lain tetap diam. Dari seluruh penjelasan di atas maka gerak mekarnya bunga PUKUL EMPAT disebut gerak FOTONASTI.
0 komentar:
Posting Komentar