melukis
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.
Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan
spidol pada bidang kertas.
6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
Tehnik pembuatan
Dalam seni melukis, terdapat beberapa teknik yang bisa dijadikan acuan bagi para pelukis. Hal ini akan membantu para pelukis dalam mengoreskan tinta ke atas kanvas sebagai wujud inspirasi yang ia miliki. Berikut adalah teknik-teknik yang digunakan dalam melukis;
- Aquarel
Teknik aquarel adalah teknik atau cara melukis dengan menggunakan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan tersebut akan tampak tembus pandang atau transparan.
- Plakat
Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
- Spray
Dari namanya, tentu semua orang akan mengetahui teknik melukis yang satu ini. Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat sekitar lukisan lebih visual.
- Pointlis
Teknik pointlis atau titik-titik merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar. Cara melukis ini dilakukan dengan membuat gelap-terangnya gambar. Hal ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
- Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.
Cara-caranya
1.) Siapkan peralatan melukis anda, contoh : kanvas, cat minyak, kuas, palet, pensil, penghapus, minyak untuk cat minyak dll.
2) Pertama-tama, sketsalah gambar yang ingin anda lukis, jangan terlalu tebal. jika terlalu tebal nantinya akan tembus apabila anda menggunakan warna yang cerah.
3) Gunakan cat minyak yang bagus , yang mudah teratur ( sebaiknya gunakan Marie's oil colour).
4)Setelah itu, mulailah mencampur warna yang akan anda gunakan. Usahakan gunakan beberapa palet agar mudah nantinya mencampur warna, dan warna yang telah tercampur tidak terhapus atau terbuang. Pisahkan juga warna yang cerah dengan warna yang gelap di palet yang berbeda.
5)Gunakan kuas yang banyak agar tidak tercampur-campur. Pilihlah kuas yang ujungnya runcing untuk gambar yang mendetail, dan pinggiran. Kuas dengan ujung kotak untuk mengeblock. pilihlah ukuran kuas yang sesuai gambar anda. ( sebaiknya gunakan kuas dengan serat nylon/kualitas yg baik)
6) Letakkan kanvas ditempat yang membuat anda nyaman untuk melukisnya. Dan ditempat yang cukup cahayanya.
7)Jangan takut untuk melukis atau menaruh warna (bagi pemula), karena cat minyak apabila sudah kering, bisa ditumpuk dengan warna lainnya.
8)Jangan segan-segan menggunakan benda-benda yang ujungnya kecil untuk gambar yang sangat mendetail. contoh misalnya : cotton buds, tusuk gigi dll
9)Untuk pemandangan alam seperti pohon, agar lukisan anda menjadi hidup, gunakan gradasi warna agar pohon tersebut menjadi hidup. pertama gunakan warna hijau muda, lalu tumpuk dengan hijau tua, lalu setelah kering tumpuk dengan warna kuning, lalu warna hitam untuk bayangannya.
10) Apabila kuas telah terpakai semua, maka segeralah mencuci kuas tersebut dengan air+sabun, agar tidak tercampur warna lain.
nilai estetika
Setiap lukisan memiliki aliran tersendiri. Beberapa lukisan yang sering diaplikasikan di rumah, yaitu lukisan aliran surealis, realis, kontemporer, dan masih banyak aliran lain. Jenis aliran lukisan tersebut bisa disesuaikan dengan tema utama bangunan rumah.
Walaupun demikian, aliran, bentuk, dan gambar yang cantik dari sebuah lukisan akan tidak bernilai bila teknik pemasangannya tidak tepat. Menurut Gede, untuk meletakkan sebuah lukisan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu eksklusivitas dan nilai lukisan terhadap konsep ruang.
“Lukisan memiliki satu nilai estetika yang tidak banyak orang mengerti. Hanya segelintir orang yang mampu menghayatinya dan mengidentifikasi orisinalitas sebuah lukisan. Semua komponen di dalamnya memiliki nilai prestisius yang tinggi. Untuk itu, konsep ruang perlu disesuaikan dengan lukisannya,” papar pemilik galeri lukisan di Jakarta I Gede Kusuma.
Lukisan juga berpengaruh pada dimensi ruang. Hal tersebut selalu berhubungan dengan proporsi dan tema ruang yang harus disesuaikan dengan warna, tema, dan aliran lukisan, beserta filosofinya. Anda tidak bisa asal meletakkan suatu lukisan di dalam ruangan. Salah sedikit saja, rumah Anda bukan menjadi bernilai lebih, tapi malah terkesan berantakan.
Hal yang tidak kalah penting, yaitu komposisi serta artikulasi warna, ruang bidang, dan fixed furnitur dalam ruangan. Ade mengatakan, untuk mengetahui komposisi yang tepat secara bidang, visualisasi, dan warna, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan atau rasa dalam memvisualisasikan gambar.
Komposisi warna sangat menentukan untuk sebuah lukisan. Penataan pola tersebut sangat penting untuk konsep arsitektur yang bersinergi dengan lukisan yang dibuat. Apakah Anda ingin menonjolkan sisi keindahan atau menampilkan suatu kesan yang biasa saja. Sebagai sentuhan akhir, lukisan juga butuh cahaya. Sebenarnya lukisan sendiri sudah tampil menonjol. Namun, untuk memunculkan kesan tertentu, Anda bisa memberikan spotlight.
0 komentar:
Posting Komentar